Syekh Jumadil Kubro Nenek Moyang Wali Songo
Syeikh Jumadil Kubra merupakan nenek moyang para wali
nusantara bahkan asia tenggara atau bisa dikatakan sebagai bapak wali songo
penyebar islam di tanah jawa khususnya dan nusantara pada umumnya, akan tetapi
makam beliau atau napak tilas beliau justru tak banyak yang tahu (simpang siur) bahkan yang sudah adapun belum terawat
dengan baik sebagaimana makam para wali songo lainya.
makan Syeikh Jumadil Kubro Turgo Jogja |
KH Ahmad Muwafiq atau biasa dikenal Gus Muwafiq Yogyakarta
pada Rabu 24 April 2019 didepan para jajaran pemerintah Yogyakarta meminta izin
untuk merenovasi makam Syaikh Jumadil
Kubro yang bertempat di Turgo yaitu kawasan gunung merapi Yogyakarta.
Makam Syeikh Jumadil Kubro Turgo Perlu direnovasi
Kata Gus Muwafiq Mengapa makam syekh Jumadil kubro perlu
direnovasi? Karena akses menuju ke makam tersebut susah, jalan setapak masih
berupa batu licin, bus tidak bisa parker, padahal nantinya akan banyak peziarah
yang ingin ziarah ke Turgo. Perlu
dicatat Syaikh Jumadil Kubro atau Sayyid Jamaluddin al-Husaini al-Kabir adalah ulama
besar yang berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah. Syeikh Jumadil
Qubro merupakan tokoh penting dalam penyebaran dakwah Islam di Nusantara dan
konon keturunan ke-10 dari al-Husain, cucu Nabi Muhammad SAW.
Masih menurut Gus Muwafiq Syekh Jumadil Kubro merupakan ayah
dari Syekh Malik Ibrahim Asmaraqandi yang merupakankakek Sunan Ampel, Sayangnya,
ketika makam Ibrahim Asmaraqandi dan Sunan Ampel sudah pada bagus, makam Syekh
Jumadil Kubro justru tidak terawat.
Napak tilas Penyebaran Islam Nusantara
Tindak lanjut dari izin Gus Muwafiq untuk merenovasi makam Turgo
tersebut adalah dengan melakukan acara haul dan manaqib di bukit Turgo, Senin
16 September 2019. Acara tersebut dimulai dengan puasa 41 hari dan manaqib
ingkung 41. Dan dalam acara tersebut Gus Muwafiq menegaskan bahwa makam Syekh
Jumadil Kubro ada di sini, alasannya karena orang-orang terdahulu selalu
membutuhkan gunung untuk menepi. Sebagaimana Jaman Rasulullah meski terdapat
Ka’bah, tetapi Nabi menepi di Gua Hira’. Jadi, gunung itu sebagai tempat untuk
munajat kepada Allah SWT.
Perselisihan Para Sejarawan Soal Makam Syeikh Jumadil Kubro
Meski Gus Muwafiq telah menyakini Makam syeh jumadil kubro
terdapat di Bukit Turgo Jogja, tapi pra sejarawan masih terjadi perselisihan. Pasalnya
kisah hidup syeikh jumadil kubro dan
identitas asli beliau pun masih simpang siur. Tapi uniknya nama syeh jumadil
kubro berkembang dalam tutur kata masyarakat indonesia, dan di dokumen kuno
nusantara babat tanah jawa dan nama beliau muncul.
Namun sayangnya sampai saat ini belum ada bukti arkeologis
otentik untuk menyibak identitas Syeik Jumadil Kubra, hanya terdapat beberapa makam
atau prasasti yang “diatas namakan beliau” di pulau Jawa dan di Sulawesi. Uniknya
lagi, dari semua makam yang masyarakat yakini sebagai makam Syeikh Jumadil
Kubro sampai saat ini masih tetap di ziarahi.
Beberapa Makam Syekh Jumadil Kubro
Makam Syeikh Jumadil Kubro Semarang
Di Semarang terdapat sebuah makam tua yang berada di antara
Tambak dan Terboyo yang diyakini warga sana sebagai makam Syekh Jumadil Kubra.
Makam Syeikh Jumadil Kubro Turgo
Di Yogyakarta tepatnya di bawah lereng merapi di bukit Turgo
terdapat makam tua yang diyakini penduduk sebagai makam syaikh Jumadil Kubro.
Makam Syeikh Jumadil Kubro Mojokerto
Di Mojokerto terdapat makam yang cukup otentik sebagian
masyarakatnya meyakini itulah makam Syeikh Jumadil Kubra
Makam Syeikh Jumadil Kubro Sulawesi
Begitu pula di Sulawesi selatan tepatnya di Tosora Kecamatan
Majauleng, Kabupaten Wajo, penduduk setempat menyakini makam tersebut sebagai
makam Syeik Jumadil Kubra, apalagi makam tersebut pernah juga diziarahi oleh
KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kemudian diperkuat dengan penuturan Martin Van
Bruinessen, seorang sejarawah yang menuturkan jejak terakhir dakwah jumadil
kubro ada di kawasan Kerajaan Gowa.
Silsilah Syeikh Jumadil Kubro
Berdasarkan penuturan Gus Muwafiq Syekh Jumadil Kubro
memiliki nama Sayyid Jamaluddin Al-Husaini Al-Kabir karena orang jawa kesulitas
mengucapkannya, maka orang jawa menyebutnya Syekh Jumadil Kubro.
Syeikh Jumadil Kubro memiliki anak bernama Maulana Ishak dan
Ibrahim Asmoroqondi, dimaka kita ketahui beliau adalah bapaknya Walisongo
dimana Maulana Ishak melahirkan Sunan Giri. Sedangkan Mbah Ibrahim melahirkan
Sunan Ampel.
Syekh Jumadil Kubro bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin
Sayyid Abdullah Azmatkhan bin Sayyid Abdul Malik bin Sayyid Alwi Ammil Faqih
bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin Sayyid Ali Khali Qosam bin Alwi Shohib
Baiti Jubair bin Muhammad Maula Ash-Shaouma’ah bin Sayyid Alwi al-Mubtakir bin
Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa An-Naqib bin Sayyid
Muhammad An-Naqib bin Sayyid Ali Al-’Uraidhi bin Sayyid Ja’far Ash-Shadiq bin
Sayyid Muhammad al-Baqir bin Sayyid Ali Zainal Abidin bin Sayyid Husain
Asy-Syahid bin Sayidina Ali (suami Fathimah putri Muhammad SAW)
Karomah Syeikh Jumadil Kubro
Selama Syeh Jumadil Kubro berdakwah di Nusantara saat ini
Indonesia, Syeik Jumadil Kubro sering mendapat tantangan serta kesulitan. Syekh
Jumadil Kubro merupakan salah satu ulama besar, beliau menghadap ke Sultan
Muhammad I sang penguasa kekhalifahan Turki Ustmani saat itu. Syeh Jumadil
kubro berkonsultasi karena mendapat kesulitan dakwah di nusantara dan meminta
teman atau pendakwah lain untuk membantu beliau, berkat karomah syek jumadil kubro Sultan Muhammad I mengutus 9 ulama untuk
membantu beliau menyebarkan islam di nusantara, 9 ulama inilah yang kemudian dikenal
wali songo.
- Maulana Malik Ibrahim, seorang ahli Tata Negara dan pengobatan. Beliau berdakwah di Jawa Timur. (putra syeh Jumadil Kubro)
- Maulana Ishak dari Samarkhan seorang ahli pengobatan. Beliau berdakwah di Jawa Timur. (putra syeh Jumadil Kubro)
- Maulana Jumadil Kubro, seorang ahli militer. Beliau berdakwah di lingkungan Kerajaan Majapahit.
- Maulana Ahmad al Maghroby atau Sunan Geseng, beliau terkenal sebagai orang yang kuat dan sakti berdakwah di Jawa tengah.
- Maulana Malik Isroil seorang ahli mengatur Negara. Beliau berdakwah di Jawa Tengah.
- Maulana Muhammad Ali Akbar seorang ahli pengobatan dan pertanian. Beliau berdakwah di Jawa Tengah.
- Maulana Hasanuddin, beliau berdakwah di Jawa Barat .
- Maulana Alayuddin, beliau berdakwah di Jawa Barat dan Banten.
- Syekh Subakir dari Persia (Iran), seorang ahli supranatural yang mampu mengusir demit, jin, setan penghuni tanah jawa Pulau Jawa.
Setelah mendapatkan rekan dakwah, kemudian syeh Jumadil Kubro kembali ke nusantara bersama 9 ulama ini, dalam rombongan ini Syekh
Maulana Malik Ibrahim ditunjuk sebagai mufti
atau pemimpin. Dengan bertambahnya tim dakwah tersebut membuat semakin
geramnya kekuatan gaib yang selama ini menguasai Pulau Jawa.
Setelah sampai ke nusantara situasi pulau jawa semakin
angker dan menjadi jadi, oleh karenanya Syekh Maulana Malik Ibrahim selaku
mufti memberikan tugas kepada Syekh
Subakir untuk meseterilkan pulau jawa dari para demit, setan jin. Oleh karena
itu, kemudian syek subakir melakukan tugasnya dengan memasang tumbal (patok
pulau jawa) pada daerah-daerah angker yang dapat melumpuhkan kekuatan-kekuatan
gaib yang selama ini guasai pulau Jawa.
Syekh Subakir kemudian memasang tumbal di puncak Gunung
Tidar, Magelang, setelah kondisi pulau jawa diyakini aman dari penguasaan
demit, barulah para wali songo generasi awal ini melakukan dakwahnya. Dimana Syekh
Jumadil Kubro memilih wilayah dakwah di lingkungan kerajaan Majapahit.
Demikian adalah informasi mengenai syekh Jumadil kubro,
semoga informasi ini dapat memberikan anda bekal informasi yang suatu saat bisa
anda konfirmasikan terhadap orang yang dirasa tahu. Semoga bermanfaat. Salam anak
kos.
Baca Juga : Pendamping Wisuda belum tentu Jadi Pendamping Hidup
Baca Juga : Pendamping Wisuda belum tentu Jadi Pendamping Hidup